Muara Bungo, bungotoday.com – Mungkin masih belum banyak orang yang familiar dengan tanaman pecut kuda. Tanaman ini sering ditemukan di pinggir jalan dan juga kebun yang tidak terawat, karena memang tumbuh liar.
Pecut kuda merupakan tanaman yang bisa berbunga sepanjang tahun, tapi ada periode tertentu jumlah bunga lebih sedikit.
Warna bunga tanaman ini adalah ungu atau ungu kebiruan, bentuk bunganya juga termasuk cantik.
Bernama latin Stachytarpheta jamaicensis, tanaman ini masuk ke dalam genus Stachytarpheta. Meski dianggap sebagai tumbuhan hama atau gulma di sejumlah negara, siapa sangka tanaman ini banyak memiliki manfaat baik untuk kesehatan.
Tanaman pecut kuda termasuk ke dalam tanaman obat yang umum dimanfaatkan sebagai bentuk pengobatan tradisional.
Tanaman ini pun banyak dibudidayakan karena mempunyai kandungan kimia berupa alkaloid dan glikosa. Kandungan ini bisa untuk mengobati penyakit amandel, radang tenggorokan, batuk dan hepatitis A.
Manfaat lain dari tumbuhan ini adalah bisa mengobati infeksi kencing batu, rematik, haid tidak teratur dan keputihan. Sementara, bagian tanaman pecut kuda yang dimanfaatkan untuk pengobatan adalah bunga, akar, dan juga daun.
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di Trinidad, bagian daun, ekstrak encer daun serta rebusannya dapat digunakan sebagai pengobatan untuk mengatasi flu dan juga batuk.
Selain itu, tonik dingin dari ekstrak batang dan daun tanaman pecut kuda juga memiliki kandungan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan seperti gangguan pencernaan, refluks asam, maag, sembelit, dan juga pencernaan lambat.
Tanaman pecut kuda juga mengandung asam fenolik, flavonoid, dan juga polifenol pada ekstrak methanolnya. Ini merupakan zat penting untuk mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan oleh stres oksidasi termasuk kanker. (Cncb)