Masih Mengucur, Warga Limbur Antre Dapatkan Air Batu Napal

Air batu napal di dusun Tanjung Bungo, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Bungo.

Limbur Lubuk Mengkuang, bungotoday.com – Air batu napal di dusun Tanjung Bungo, Kacamatan Limbur Lubuk Mengkuang, yang sempat viral karena bisa langsung diminum dan kabarnya dapat sembuhkan beragam penyakit itu masih terus mengucur.

Tim kami melakukan penelusuran ke lokasi sumber mata air tersebut di Dusun Tanjung Bungo, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Sabtu (28/9/2019).

Setidaknya memakan waktu sekitar dua jam dalam perjalanan dari pusat kota Muara Bungo menuju dusun yang terletak di ujung Kabupaten Bungo itu.

Setelah tiba di Dusun Tanjung Bungo, mulai diperoleh informasi awal kisah air itu. Warga setempat mengungkapkan, air yang keluar dari batu napal pertama kali ditemukan oleh pekerja yang sedang membuka jalan baru. Pekerja melihat air mengucur dari sela-sela batu napal di bukit bekas mereka pangkas, lalu menampung air itu untuk diminum.

Namun setelah beberapa bulan, hingga pengerjaan jalan tersebut hampir selesai, air yang mereka tampung tersebut tak kunjung berhenti, walaupun cuaca sedang musim kemarau.

Warga sekitar yang mendengar kabar tersebut, berbondong-bondong mencoba air tersebut dengan langsung meminumnya. Anehnya, tanpa perlu dimasak, air jernih itu terasa manis.

Tak sampai disitu, ternyata ada beberapa warga yang mengaku mempunyai penyakit seperti penyakit kulit dan rabun penglihatan merasa sehat setelah meminumnya.

Menurut pengakuan Timah Sari, yang sudah lama terkena penyakit kulit, mengaku sudah berobat kemana-mana, namun gatal-gatal yang ada tak kunjung hilang.

Timah Sari menyampaikan, kalau ia meminum air tersebut, tanpa disadari setelah meminum air itu ia merasakan penyakit yang ia keluhkan selama ini hilang dengan sendirinya.

Rio (Kepala Desa) Tanjung Bungo saat di lokasi mengatakan bahwa air batu napal ini sebelumnya ada 6 titik mata air yang mengucur, namun kini tinggal 5 titik mata air.

Anggota DPRD Bungo dari Dapil III Alfian (bertopi merah), didampingi Rio Dusun Tanjung Sumar.

“Air ini diminum mentah terasa manisnya, tapi kalau sudah dimasak rasanya berubah, menjadi asam,” tutur Rio Sumar.

Walau sebelumnya sempat dibawa oleh Bidan Desa untuk diuji labor di salah satu PT di daerah setempat, Rio Sumar tetap berharap adanya pengecekan resmi oleh dinas terkait.

Melihat ramainya warga mengantri, Rio Sumar menambahkan bahwa pihaknya berencana akan membuat fasilitas untuk pengunjung yang akan mengambil air tersebut.

“Untuk warga yang mengantri, kami akan buatkan pondok antrian,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bungo dari Dapil III Alfian yang kediamannya tidak jauh dari lokasi air batu napal tersebut berharap agar pihak dinas terkait untuk melakukan pengecekan terhadap air batu napal yang langsung diminum oleh warga.

“Karena kami khawatir dengan masyarakat yang terus mengonsumsi air ini,” pungkasnya. (tim)