Muara Bungo, bungotoday.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Muarabungo mengalami kelebihan kapasitas sekitar kurang lebih 300 persen. Narapidana kasus narkotika mendominasi daya tampung ruangan.
Seperti yang dikatakan oleh Kepala Lapas Klas II B Muara Bungo saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (11/2/2020), kapasitas maksimum lapas hanya sebanyak 156 orang tetapi hari ini jumlah warga binaan jauh melebihi kapasitas.
“Sebenarnya kapasitas maksimum Lapas Klas II B Muara Bungo ini 156 orang. Namun pada hari ini ada 435 orang penghuni lapas Muara Bungo, jadi ada over kapasitas. Seharusnya tidak bisa ditampung lagi tahanan ke lapas dari Polres dan Kejaksaan,” kata Kepala Lapas kelas II B Muara Bungo, Ridha Anshari.
Dia menambahkan, dari 435 penghuni Lapas, sebanyak 252 napi terjerat kasus penyalahgunaan narkoba. Pada tahun ini pihaknya akan membuat program napi yang terindikasi penyalahgunaan narkotika.
Untuk tahun 2021 kita mengatasi over kapasitas dengan program asimilasi ini karena program asimilasi ini ditahun 2020 dari bulan April sampai dengan Desember 2020 Lapas kelas II B Muara Bungo telah mengeluarkan sebanyak 289 orang napi.
“Nah, artinya itu salah satu cara mengurangi, dengan program mendapat asimilasi. Seandainya tidak ada program asimilasi, ini bisa mencapai 500 lebih orang penghuni lapas Muara Bungo. Hampir 50 persen napi di Lapas kasus narkotika sebanyak 252 orang napi narkoba dan kedua pidana umum 157 orang napi dari keseluruhan penghuni Lapas Muara Bungo ada 435 orang,” tambah dia.
Untuk kunjungan keluarga lapas kelas II B ini, dalam masa pandemi Covid-19 mereka menerapkan sistem kunjung secara virtual.
“Untuk melindungi keselamatan serta kesehatan warga binaan yang ada di dalam, maka kunjungan kami terapkan secara virtual. Kunjungan sifatnya tidak tatap muka, tapi kita lakukan dengan video call. dan untuk tahanan baru yang boleh masuk ke dalam lapas saat ini karena pandemi Covid-19 hanya A3 yaitu tahanan pengadilan yang boleh masuk ke lapas,” ujar dia.(ldy)
