Muara Bungo bungotoday.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada November 2020. Tujuannya untuk mengakhir pandemi corona secepat mungkin dan hidup kembali normal.
Program vaksinasi mulai November dilakukukan karena pemerintah sudah mendapatkan komitmen penyediaan vaksin dari sejumlah perusahaan vaksin luar negeri.
Indonesia sudah mengamankan komitmen 213,1 juta dosis vaksin dari empat perusahaan vaksin. Yakni, Sinovac Biotech, Sinopharm, CanSino Biological, dan AstraZeneca PLC.
Berdasarkan keterangan Kementeriaan Kesehatan ada beberapa tata cara vaksinasi di fasilitas kesehatan. Vaksinasi dilakukan pada penduduk berusia 18-59 tahun dan memiliki kondisi tubuh yang sehat.
Teknis pelaksanaannya, pasien harus datang sesuai jadwal yang tertera pada undangan atau tiket registrasi elektronik. Setelah itu, petugas memastikan pasien melakukan protokol kesehatan sebelum memasuki fasilitas kesehatan seperti Pakai masker, cucitangan dengan sabun, dan tetap jagajarak.
Jika suhu tubuh psien dibawah 37,3 celcius dan tidak memiliki keluhan maka diperbolehkah mendaftar. Pasien yang akan mendaftar sesuai urutan nomor kedatangan untuk melakukan verifikasi dan data pasien. Setelah itu, dilakukan screening kesehatan, untuk mengidentifikasi penyakit penyerta, serta melakukan pemeriksaan fisik sederhana.
Jika hal tersebut sudah dilakukan, maka pasien bisa langsung melakukan vaksin, dan harus menunggu 30 menit setelahnya untuk melihat reaksi dari proses imunisasi.
Perlu diingat bagi pasien yang datang dengan suhu tubuh 37,3 celcius dan memiliki keluhan maka pasien akan diarahkan ke ruang pemeriksaan. Mereka baru diperbolehkan melakukan imunisasi jika dokter menyatakan aman.
Kemudian bagi yang memiliki penyakit penyerta disarankan imunisasi di fasilitas rujukan, dengan dibekali surat pengantar.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar persiapan simulasi uji coba vaksin COVID-19 di Puskesmas Abiansemal 1, Kabupaten Badung, Bali selama 2 hari yakni pada tanggal 5 dan 6 Oktober 2020. Lokasi ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya dilakukan persiapan serupa di Kota Bogor, Jawa Barat.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit M Budi Hidayat memastikan bahwa vaksin yang akan diberikan kepada peserta imunisasi aman, sehingga tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan.
“Sekarang sedang diteliti dan diupayakan untuk meminimalisir risiko-risiko yang akan terjadi, kalau memang ada risiko pasti tidak akan kita lakukan. Yang sudah diberikan ini, yang sudah aman,” kata Budi dikutip dari Youtube Kementerian Kesehatan, Rabu (21/10/2020). (Cncb)