Tempat Hiburan Malam Berkedok Resto Marak di Bungo, Warga Minta Ditutup!

Massa melakukan aksi demonstrasi di depan Pegasus yang beralamat di jalan Prof M Yamin, Kalurahan Bungo Barat, kecamatan Pasar Muara Bungo. Rencananya Kamis malam ini Pegasus akan menggelar soft opening.

Muara Bungo – Sejumlah tempat hiburan malam di Muara Bungo yang diduga beredar bebas minuman beralkohol, mendapatkan penolakan dari sejumlah pemuda yang tergabung ke dalam Aliansi Rakyat Peduli Keadilan dan Hukum (ARPKH), Kamis (3/8/2023).

Dalam aksinya, pendemo meminta sejumlah tempat hiburan malam berkedok Resto & Lounge dan karaoke, seperti Pegasus, Lumiere, Beerhouse, Antrix dan Angel Love agar ditutup.

Awalnya massa melakukan aksi demo didepan Pegasus yang beralamat jalan Prof M Yamin, Kalurahan Bungo Barat, kecamatan Pasar Muara Bungo. Rencanaya Kamis malam ini Pegasus akan menggelar launching.

Peserta demo berorasi secara bergiliran di depan Pegasus. Massa juga membakar ban di depan bangunan dan petugas yang mengawal jalannya aksi demo. Asap hitam pun mengepul di lokasi bangunan yang berada di jantung kota Muara Bungo itu.

Koordinator aksi Muhammad Daniel, dalam orasinya meminta Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten Bungo untuk mengambil tindakan tegas untuk melarang pembukaan tempat hiburan malam itu.

Menurutnya, jika berdirinya Pegasus ini akan berdampak besar dengan masa depan generasi muda.

”Dugem dan mabuk-mabukan ini merupakan budaya barat dan sama sekali tidak pantas berada di kabupaten Bungo yang kental serta menjunjung tinggi budaya keislaman, sopan santun yang turun temurun dari nenek moyang kita,” ungkap pendemo.

Mereka juga meminta kepada Bupati Bungo Mashuri bertindak tegas, agar tempat hiburan malam yang mengundang maksiat ini tidak diberikan kesempatan untuk dibuka.

“Kami minta kepada Bupati Bungo dan dinas Perizinan segera tutup tempat-tempat maksiat di Kabupaten Bungo ini seperti Pegasus, Lumiere, Beerhouse, Antrix, karaoke Angel Love serta tempat maksiat lainnya,” teriak pendemo.

Mereka juga mengancam bila pihak Pegasus tetap nekat untuk buka, maka mereka akan menghadirkan massa yang lebih banyak lagi.

Pantauan di lapangan, karena tidak berhasil bertemu dengan pengelola Pegasus, pendemo akhirnya bertolak menuju Lumiere.

Disini pendemo juga mengungkapkan hal yang sama. Mereka menganggap tulisan Restaurant & Lounge hanyalah kedok belaka. Lebih daripada itu, di bangunan lantai atasnya adalah tempat dugem para anak muda yang membuat beredar bebas minuman beralkohol dengan berbagai jenis.

Setelahnya massa bertolak ke Kantor Bupati Bungo. Setelah beberapa saat melakukan orasi, mereka akhirnya ditemui oleh pejabat Pemda Bungo, seperti Asisten I Zulfadli dan Kepala Dinas Perizinan, Safrizal.

Dalam pernyataan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bungo, Safrizal bahwa, izin yang mereka keluarkan hanya sebatas tempat Karaoke dan Resto/Cafe.

”Kita konsisten saja terhadap izin yang telah diterbitkan hanya 2, yakni Izin Karaoke dan Restoran/Cafe saja, tidak ada PUB dan Bar, tinggal lagi ayo kita pantau sesaui dengan itu atau tidak,” pungkasnya.

Massa pun setelahnya membubarkan diri dengan tertib. Namun sebelum bubar, mereka menegaskan akan kembali menggelar aksi demo jika Pemda tidak mengambil tindakan tegas terhadap sejumlah tempat hiburan yang mereka Demo. (red)