Muara Bungo, bungotoday.com – Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Suara Rakyat (GSR) menggelar aksi demonstrasi terkait keberadaan Stockpile batu bara PT KBPC. Aksi berlangsung di halaman kantor DPRD Kabupaten Bungo, Senin (2/3/2020).
Pihak dari mahasiswa Ahmad Padoli menuturkan, keberadaan stockpile PT KBPC di depan arena MTQ lama, Kecamatan Rimbo Tengah, sudah menjadi kegelisahan di tengah masyarakat.
Debu stockpile batu bara tersebut dianggap sudah mengganggu kenyamanan warga sekitar kota Muara Bungo.
“Poin kita adalah stockpile itu kalau memang belum ada izinnya dia harus tutup, sampai izinnya keluar. Yang kedua, kita sangat menyayangkan statement dari pengusaha (PT KBPC) yang bahasanya mengerdilkan anggota dewan kita,” ujar Padoli.
“Sedangkan anggota dewan ini merupakan perpanjangan tangan rakyat Kabupaten Bungo. Hal itu sama saja mengecilkan rakyat Kabupaten Bungo,” tambahnya. Di samping itu, mahasiswa juga akan melakukan aksi lanjutan ke DPRD Provinsi Jambi.
Sementara, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bungo Jumiwan Aguza mengatakan akan melakukan pemanggilan terhadap pihak PT KBPC, dinas terkait dan mahasiswa pada 9 Maret 2020 mendatang.
Ia juga menyayangkan statement pengusaha PT KBPC Jimmy Syamsudin di beberapa media online yang secara tidak langsung mengecilkan DPRD Bungo.
“Secara tidak langsung pernyataannya mengecilkan DPRD, sedangkan kami adalah perwakilan masyarakat. Tidak mungkin kami bertindak kalau tidak bergejolak di masyarakat,” katanya.
Ditambahkannya, pihaknya juga akan mengundang media yang menerbitkan berita pernyataan kontroversial tersebut. Kutipan dari pernyataan itu berbunyi, “Saya bangun Bungo bukan pakai uang negara, kenapa DPRD Bungo mengusik saya”.
Menanggapi hal itu, pengacara dari pihak Jimmy Syamsudin, mengatakan bahwa dari informasi yang ia peroleh dari Jimmy, Jimmy tidak pernah mengatakan hal tersebut. (bt)