Kendalikan Covid-19, Jokowi: Pak Anies Cs Mainkan itu Gas-Rem

Foto: Peresmian Yogyakarta International Airport, Kulonprogo, 28 Agustus 2020. (Tangkapan layar youtube Setpres RI)

bungotoday.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran gubernur tak membuat masyarakat maupun pengusaha takut dan bisa memainkan gas dan rem dalam mengendalikan Covid-19 sembari memulihkan perekonomian nasional.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur dan jajaran menteri dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Sabtu (5/9/2020).

“Sebelum vaksinasi bisa dilakukan secara masif, besar-besaran dan efektif, saya minta gubernur memainkan gas dan rem,” kata Jokowi.

Gas dan rem yang dimaksud Jokowi adalah berkaitan dengan upaya menurunkan trend kasus positif, tingkat kematian harian, hingga menaikkan tingkat kesembuhan para pasien.

“Karena apabila tidak ditekan dengan cepat, apalagi kalau fatality rate tidak bisa kita tingkatkan dengan tajam dan kesembuhan dinaikkan dengan drastis, maka ketidakpastian akan semakin berlanjut,” jelasnya.

Jokowi mengatakan saat ini masyarakat masih dihantui rasa ketakutan berlebih atas wabah Covid-19. Tak hanya itu, para pengusaha pun masih wait and see melihat prospek perekonomian di tengah wabah.

“Masyarakat kembali diliputi rasa tidak aman. Ini yang betul-betul harus kita jaga dan mengakibatkan dunia usaha tidak mau bergerak. Mereka selalu mengatakan wait and see, akibatnya ekonomi negara kita tidak cepat pulih,” katanya.

“Tapi kita harus bersyukur beberapa indikator, purchasing management index berada di angka 50. Itu normal kemudian juga angka-angka di industri semakin baik dan kita lihat untuk ekspor juga tumbuh dengan baik. Saya kira ini yang kita inginkan,” tegasnya.

Sebagai informasi, otoritas kesehatan mencatat adanya penambahan kasus positif pada 4 September hingga 3.269 kasus. Adapun total kasus positif Covid-19 saat ini mencapai 187.537.

Sementara dari sisi ekonomi, Indonesia pun diperkirakan akan memasuki jurang resesi mengikuti puluhan negara lainnya yang terdampak Covid-19. (cnbc)