Kisah Nurhasanah, Petani Karet yang Bersyukur Didaftarkan Pemerintah Jadi Peserta JKN

Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), Nurhasanah.

Muara Bungo – Nurhasanah (35) merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang suaminya pernah mendadak dirawat di rumah sakit karena tiba-tiba pingsan.

Nurhasanah dan suami yang sehari-hari bekerja sebagai petani karet di lahan orang merasa sangat terbantu dengan Program JKN.

Hal tersebut diakui Nurhasanah pada Senin (17/10/2022) di Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika.

“Alhamdulillah, saya sangat senang dan bersyukur telah terdaftar sebagai peserta JKN. Apalagi iuran saya dibayarkan oleh pemerintah sehingga tidak perlu bayar iuran lagi. Maklum, kami bukan orang yang mampu,” katanya.

Dijelaskannya, dirinya dan sang suami hanyalah seorang petani yang penghasilan sehari-hari cukup untuk makan saja. Jadi kalau jika mendadak sakit pasti sudah pusing memikirkan biaya berobat.

Nurhasanah menceritakan kondisi suaminya yang beberapa hari terakhir sering mengeluh soal perutnya dan mencoba untuk diobati secara tradisonal, namun tak kunjung sembuh hingga mendadak pingsan.

“Jadi kemarin itu suami saya sedang membantu kerja bangunan di dekat rumah. Suami saya mengeluh bagian perutnya sering sakit, sudah dibawa ke tukang pijat namun tidak ada perubahan pada nyeri di perutnya. Selang beberapa hari, suami saya muntah darah kemudian pingsan, langsung dilarikan ke rumah sakit,” cerita Nurhasanah.

Pertama kali merasakan manfaat Program JKN, Nurhasanah takjub akan pelayanan yang ia dan keluarga terima. Pelayanan rumah sakit yang cepat dan tanggap, suami Nurhasanah langsung dilayani dan dilakukan pemeriksaan.

“Setelah dibawa ke IGD, suami saya dilakukan pemeriksaan USG katanya ada indikasi usus buntu, namun kami masih menunggu hasil dan keterangan lebih lanjut,” ungkapnya.

Pelayanan Program JKN menurutnya sangat baik, mulai dari layanan administrasi yang lancar tanpa kendala, sarana dan prasarana bagus. Bahkan tenaga kesehatannya juga ramah, tidak membeda-bedakan dengan pasien yang lain.

“Saya berharap semoga suami saya baik- baik saja dan segera pulih kembali,” ucap Nurhasanah. (red)