Dinkes Bungo dan RS Permata Hati Gelar Konferensi Pers Terkait Corona, Ini Penjelasannya

Kadinkes Bungo dr Syafarudin Matondang (tengah) bersama Direktur RS Permata Hati dr Nurul Mifta (kiri) memberi keterangan saat konferensi pers di Aula Dinkes Bungo, Sabtu (29/2/2020).

Muara Bungo, bungotoday.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bungo bersama Rumah Sakit Permata Hati menggelar konferensi pers terkait seorang pasien RS Permata Hati yang diduga terjangkit virus corona di Aula Dinkes Bungo, Sabtu (29/2/2020) pagi.

Pers rilis tersebut digelar untuk mengklarifikasi pemberitaan di media adanya pasien suspect corona di Rumah Sakit Permata Hati Muara Bungo dua hari yang lalu. Pasien diketahui mengalami demam tak lama setelah kepulangannya dari Korea Selatan pada awal Februari lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bungo, dr Syafarudin Matondang menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dalam memantau pasien tersebut, yang kemudian dinyatakan pasien tidak terjangkit virus corona (Covid-19).

“Setelah berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Jambi dan RS Permata Hati, pasien dinyatakan tidak perlu dirujuk dan sudah diperbolehkan pulang. Pasien didiagnosis terkena demam akibat ISPA, bukan corona,” terang dr Syafarudin saat konferensi pers, Sabtu (29/2/2020).

Dalam kesempatan itu, Kadinkes menghimbau kepada masyarakat untuk tidak cemas berlebihan, karena hingga saat ini katanya, di Kabupaten Bungo tidak ada pasien yang positif mengidap penyakit corona. Pihaknya bersama Dinkes Provinsi Jambi, terus memantau perkembangan virus itu.

Hal senada juga diungkapkan Direktur RS Permata Hati dr Nurul Mufti, ia mengatakan pasien yang dirawat di RS Permata Hati yang diduga terkena virus corona tersebut sudah pulang ke rumahnya. Diagnosa akhir, pasien itu mengalami demam akibat ISPA dan tidak terjangkit virus corona.

“Tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, KKP Jambi dan Labkesda Jambi sudah melakukan pemeriksaan langsung kepada pasien. Setelah dievaluasi bersama Dinkes Bungo dan RS Permata Hati, dinyatakan pasien tidak terbukti mempunyai penyakit corona,” ujar dr Nurul.

Ditambahkannya, bahwa istilah suspect itu, dalam artian pasien masih dicurigai bukan positif terjangkit virus corona. (gie)