Antisipasi Karhutla, Pemkab Bungo Gelar Apel Siaga Gabungan

Mashuri pimpin apel siaga Karhutla di halaman Kantor Bupati Bungo, Jumat (9/8/2019). (humas)

Rimbo Tengah, bungotoday.com – Bupati Bungo H Mashuri pimpin langsung apel siaga gabungan mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Bungo.

Apel siaga berlangsung di halaman Kantor Bupati Bungo, Kecamatan Rimbo Tengah, Jumat (9/8/2018).

Apel siaga dan gelar peralatan ini diikuti oleh, Tim terpadu TNI, POLRI, Damkar, Sat Pol PP, BPBD, Dishub Bungo, dan para pimpinan perusahaan.

Selain itu, tampak hadir Wakil Bupati Bungo H Safrudin Dwi Aprianto, Sekda Bungo H ridwan Is, Dandim 0416/Bungo Tebo, Kapolres Bungo, Ketua DPRD Bungo, dan unsur Forkompimda.

“Apel ini digelar, tak lain untuk melihat kesiapan dari peralatan dalam penanganan Karhutla serta bentuk sinegitas pemerintah dengan stake holder yang ada di Bungo,” ujar Bupati H Mashuri.

Mashuri mengatakan bahwa lebih dari 90 persen penyebab Karhutla ialah ulah manusia, baik secara sengaja dan tidak sengaja. Akibatnya, aktifitas perekonomian, pendidikan, budaya dan kesehatan jadi terganggu.

Sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia Jokowi pada tanggal 6 Agustus di Istana Negara, bahwa memprioritas pencegahan melalu patroli dan sosialisasi secara rutin di wilayah yang dianggap rawan terjadinya karhutla. Deteksi dini adalah cara sangat efektif sebelum terjadi karhutla atau sebelum api besar.

“Berdasarkan data hot spot pantauan satelit Terra AQUA dan satelit NOAA 19 dari tanggal 1 januari sampai 8 agustus 2019, terdapat 16 titik api di wilayah kabupaten bungo. Hal ini meningkat dibandingkan pada periode yang sama tahun 2018, sebanyak 4 titik dan 15 titik diakhir tahun, berdasarkan kondisi ini sudah saatnya kita menetapkan status siaga karhutla dikabupaten bungo,” tegas Mashuri.

Bupati H Mashuri juga mengingatkan, kepada seluruh para Camat, agar mengerahkan seluruh kekuatan yang ada ditingkat Kecamatan dan di dusun, termasuk Lurah, Rio, Kapolsek, Danramil, Babinsa, Bhabinkantimas, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan elemen masyarakat lainnya, melakukan patroli secara rutin dan terjadwal ke daerah rawan karhutla.

“Ingat upaya pencegahan atau deteksi dini justru lebih baik. Karena bila melihat kejadian karhutla belum terlalu besar maka segera atasi supaya tidak membesar. Selain itu, lewat sosialiasai dan patroli atau himbauan kepada masyarakat lebih efektif,” tuturnya.

Sementara itu, Kaban BPBD Kesbangpol Kabupaten Bungo, H. Indones mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG Jambi, puncak kemarau diprediksi terjadi pada bulan agustus hingga sepetember 2019.

“Antisipasi Karhutla ini, kami sudah menyiapkan Posko terpadu antara TNI, POLRI, Damkar dan TRC, dengan memanfaatkan 10 pos Damkar dikecamatan, dan posko induk kabupaten di BPBD kesbangpol kabupaten bungo, Selain itu kebutuhan air bersih untuk masyarakat dan sudah berkoordinasi bersama PDAM Bungo,” kata Indones. (jsh)