Turun ke Jujuhan, Mashuri: Yang Lain Cuma Ambil Suara ke Sini

Muara Bungo, bungotoday.com – Azhar, mewakili tokoh masyarakat dan nenek mamak Dusun Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan meminta pada H Mashuri jika terpilih kembali jadi Bupati Bungo agar jalan di dusun mereka diperbaiki.

“Tolong jalan kami ko lah besak, jalan kami ko dari simpang sampai ke dalam tanah lapang, panjang lebih kurang sekilo seperempat,” ungkap Azhar dihadapan Mashuri saat pertemuan dengan tokoh masyarakat di salah satu rumah warga di Kampung Tukum I, Dusun Sirih Sekapur.

Permintaan itu langsung ditanggapi oleh Calon Bupati Nomor 2. Kata Mashuri, sebenarnyo kata Mashuri jadi Bupati ini tidak bisa mengingat semuanya. Kuncinya, ada yang mengingatkan. Kalau ada yang tukang mengingat selesailah semuanya.

“Apolah jalan dikit ko. Cuma dak ado yang ngingat, jadi jangan salahkan. Buek SD, dak perlu proposal mano sertifikat tanah. Buat pasar, rumah sakit di Jujuhan. Apalagi jalan sekilo. Tapi dak ado yang ngingatkan,” ungkapnya.

Saya kata pria yang biasa disapa Hamas ini, tidak bisa mengingat semuanya se kabupaten Bungo ini. Untuk itu Ia meminta, yang penting diberi tahu. “Mano yang biso langsung kito selesaikan, kito selesaikan, kalau yang belum masuk APBD kito masukkan, ado yang tukang ngingat, ini ado 153 dusun dan kelurahan dak mungkin ingat galo, tentu ini kemuko jadi pelajaran bagi kito,” paparnya.

Ia juga meminta pada semuanya, jangan lah terpengaruh hal-hal yang tidak jelas kebenarannya. “Selamo jadi Bupati, jalan ke hilir kito lebar, baru sampai Aur Gading. Kalau nak lanjutkan sampai ke Pulau Batu, yo Haji Mashuri jadi Bupati,” sebut Mashuri yang disambut tepuk tangan riuh dari warga yang hadir.

Kalau warga Dusun Sirih Sekapur mengetahui ada jalan buruk dan minta diperbaiki, Mashuri minta diberi tahu dan diajukan untuk perbaikan. “Apolah jalan sekilo. Bekilo-kilo kito bangun apolagi sekilo. Kecik amat, kalau ko masalahnyo,” kata Mashuri yang kembali mendapat tepuk tangan gemuruh dari yang hadir.

Mashuri juga meminta jangan sampai masyarakat termakan oleh isu-isu yang membuat pecah belah. Hanya datang berharap simpatik dan cari suara dari masyarakat. Hal-hal yang kecil lalu dibesar-besarkan agar masyarakat anti dengan dirinya.

“Jangan kito-jangan kito dipengaruhi oleh orang yang belum tentu kebenarannyo,” pintanya. (Tmc)