Pemuda Penderita Kanker Tulang Asal Pelayang Ini Butuh Uluran Tangan

Yudis (18), warga Pelayang saat terbaring lemas di RSUD H Hanafie Muara Bungo akibat kanker tulang yang dideritanya. /Ist

Muara Bungo, bungotoday.com – Yudis Saputra (18), warga Dusun Pelayang, Kecamatan Batin II Pelayang, Kabupaten Bungo terbaring lemas,  dan tak bisa tidur nyeyak, karena menahan rasa sakit yang dideritanya.

Kaki kanannya membengkak, dan kondisi bandannya semakin kurus. Dari diagnosa medis, ia menderita kanker tulang.

Kini Yudis dirawat di sal bedah kamar mawar 1, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Hanafie Muara Bungo. Yudis sedang menunggu waktu rujukan ke Padang untuk mengamputasi kakinya.

Salimah (55), ibu Yudis menceritakan bahwa anaknya sudah 10 bulan lamanya menderita sakit. Beberapa bulan lalu Yudis juga sudah pernah dibawa berobat ke Jakarta. Karena tidak mau diamputasi, akhirnya Yudis dibawa pulang ke Bungo.

“Waktu dibawa ke Jakarta kemarin, Yudis tidak mau diamputasi, makanya kami putuskan untuk pulang. Tapi sampai di rumah kaki Yudis semakin membesar. Bahkan Yudis sampai menangis menahan rasa sakit,” ucap Salimah, Minggu (2/9/2019) saat dijumpai di RSUD H Hanafie Muara Bungo.

Lanjut Salimah, sakit yang diderita Yudis ini berawal ketika jatuh saat bermain bola kaki di Dusun Pelayang. Awalnya anaknya itu menduga hanya keseleo biasa saja, Yudis pun hanya dibawa ke tukang urut tradisional saja untuk mendapatkan pengobatan. Tapi lama-lama kaki Yudis semakin membesar.

Untuk biaya pengobatan Yudis memang sudah ditanggung BPJS Kesehatan Bungo. Namun, untuk biaya transportasi dan lainnya harus ditanggung oleh pihak keluarga. Pihak keluarga bahkan sampai menjual kebun untuk biaya pengobatan Yudis.

“Kini kami cukup kesulitan untuk biaya, ayah Yudis sudah meninggal dunia sejak 2 tahun lalu. Kami bahkan sampai menjual kebun untuk biaya pengobatan Yudis. Sementara dari pihak Pemerintah Dusun tidak ada perhatian,” ungkapnya dengan nada sedih.

“Biaya yang dikeluarkan dalam satu hari saat ini sekitar Rp 200 ribu, itulah yang kami tanggung. Untungnya kami dibantu oleh komunitas sosial Sedekah Seribu Sehari (SSS). Kami juga susah jika dirujuk ke padang nanti. Pasalnya kami tidak ada keluarga disana,” tambah Salimah.

Terpisah, ketua komunitas sosial Sedekah Seribu Sehari (SSS) Linda mengakui pihaknya sudah turut membantu keluarga Yudis. Namun, dirinya juga berharap adanya dermawan yang turut membantu Yudis.

Sumbangannya bisa disalurkan melalui nomor rekening komunitas sosial SSS Muara Bungo. Komunitas Sosial SSS Bungo hanya ingin Yudis sehat seperti semula. Karena umur dia masih muda.

“Kami juga akan membantu pihak keluarga selama proses pengobatan di Padang. Di Padang juga ada komunitas sosial SSS di sana. Kami sudah melakukan komunikasi, nanti kawan–kawan disana yang akan membantu selama proses pengobatan ,” ucapnya. (zra)

Bagi Anda yang ingin berbagi untuk Yudis, dapat melalui rekening komunitas sosial SSS berikut ini, dan jangan lupa untuk konfirmasi ke nomor yang tersedia: