Sering Begadang? Waspada Terpapar Virus Corona

Ilustrasi.

Bungotoday.com – Untuk mencegah terinfeksi virus corona (Covid-19), kita mesti meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, masih ada saja kebiasaan-kebiasaan yang tanpa disadari justru membuat daya tahan tubuh kita menurun, satu diantaranya adalah begadang.

Ada kecenderungan jam kerja memangkas jam tidur. Akibatnya, jam tidur berkurang dan orang merasa perlu untuk ‘merapel’ jam tidur keesokan harinya. Padahal ini sama sekali tidak benar.

Jam tidur yang dibutuhkan setiap orang berbeda tergantung usianya, orang dewasa dikatakan telah mendapat tidur yang cukup jika jam tidurnya selama 7–9 jam per hari, sedangkan anak-anak perlu tidur selama 10–13 jam setiap hari karna tubuh perlu regenerasi setelah beraktivitas seharian.

Kondisi kurang tidur, sebagai salah satu efek buruk dari bergadang, dapat membuat kondisi fisik dan mental menjadi lebih buruk.

Efek Begadang Bagi Kesehatan

Selain sering menguap dan rasa lelah disertai pusing, kurang tidur akibat begadang akan berpengaruh kepada kondisi emosi, kemampuan kognitif, dan fungsi otak.

Efek begadang bagi kesehatan juga termasuk meningkatkan risiko penyakit, seperti diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, kanker, dan jantung. tidak sampai disitu, ternyata masih banyak risiko-risiko yang menyertai kebiasaan buruk seseorang untuk begadang. Mari kita telaah satu-persatu efek begadang berikut ini:

• Kenaikan berat badan

Penelitian menunjukkan, orang yang begadang cenderung lebih banyak makan camilan berkalori tinggi di malam hari, dimana Perut akan kembali merasa lapar saat tengah malam. Studi lain membuktikan bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam sehari cenderung mengalami kenaikan berat badan ditambah peningkatan risiko obesitas dibandingkan orang yang jam tidurnya tercukupi. Bagi Anda yang berencana menurunkan berat badan, tentu saja begadang bukan cara yang baik untuk mewujudkannya. Makan larut malam bisa merusak periode puasa alami tubuh. Kebiasaan ini juga bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk membakar lemak

• Kulit tampak lebih tua

Berkebalikan dengan hormon pertumbuhan yang dilepas dalam jumlah lebih sedikit ketika begadang, kurang tidur membuat hormon kortisol (hormon stres) dilepaskan dalam jumlah yang lebih banyak. Hormon ini bersifat memecah kolagen pada kulit, padahal kolagen adalah protein yang membuat kulit lebih kencang dan elastis.Kurang tidur akibat begadang juga dapat menyebabkan mata bengkak dan kulit menjadi pucat dan kusam. Kebiasaan begadang secara berkepanjangan akan menimbulkan efek kurang tidur kronis. Akibatnya, timbul garis-garis penuaan halus di wajah dan menjadikan kulit terlihat kusam. Pernah mendengar istilah mata panda? Mata panda adalah lingkaran gelap di sekitar mata yang muncul akibat pelebaran pembuluh darah di balik kulit mata yang tipis. Kondisi kurang tidur adalah penyebab utama terjadinya mata panda.

• Pelupa

Ketika tidur, otak akan mengalami proses regenerasi sel yang berguna untuk memperkuat ingatan. Proses ini juga akan memindahkan ingatan dan memori ke bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori jangka panjang. Begadang akan menghambat semua proses ini dan meningkatkan rasa mengantuk, sehingga Anda menjadi pelupa dan sulit berkonsentrasi. Agar tidak mudah lupa, sekaligus untuk meningkatkan kemampuan mengingat, hentikan kebiasaan begadang. Terutama bagi Anda yang disibukkan dengan aktivitas bersekolah dan bekerja.

• Menurunkan kemampuan berpikir

Efek begadang dapat mengurangi daya nalar, kemampuan memecahkan masalah, dan konsentrasi. Kemampuan memperhatikan sesuatu serta tingkat kewaspadaan juga akan mengalami penurunan. Kesulitan fokus dapat berakibat pada kecelakaan saat berkendara atau bekerja.

• Menurunkan libido

Libido yang menurun adalah salah satu efek begadang. Ketika kurang tidur, tubuh menjadi kelelahan, mengantuk, energi berkurang, meningkatkan ketegangan, dan pada akhirnya menjadi kurang berminat kepada seks.

• Depresi

Begadang berarti memotong jam tidur Anda di malam hari. Kebanyakan orang yang didiagnosis mengalami depresi dan kecemasan adalah mereka yang tidur kurang dari enam jam di malam hari. Tidak hanya kebiasaan begadang, gangguan tidur pun dapat mengarah kepada insomnia yang sangat berkaitan dengan kondisi depresi.

• Risiko kanker

Ternyata efek begadang juga berkaitan dengan peningkatan risiko terkena kanker. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kebiasaan kurang tidur, atau sering bekerja shift di malam hari, memiliki risiko terkena kanker yang tinggi. Belum diketahui pasti apa efek begadang terhadap kemunculan kanker, namun diduga berkaitan dengan stres dan kerusakan sel tubuh.

• Meningkatkan risiko kematian

Sebuah studi menyatakan bahwa tidur yang hanya berdurasi lima jam, dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 12 persen. Peningkatan risiko ini berlaku untuk semua penyebab kematian, terutama kematian yang disebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Setelah mengetahui bahwa efek begadang tidak ada yang baik bagi tubuh, kini saatnya Anda berpikir lagi sebelum memutuskan untuk begadang. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan tidur minimal tujuh jam setiap harinya. Jika terdapat gangguan tidur yang membuat kualitas atau jam tidur berkurang, Anda dapat berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. (alodoc/cnn)